Cerita - Perkenalkan nama saya Ikbal usia 35 tahun. Saya ketua rt di
kampungku. Pada suatu hari di kampungku di kejutkan sgn sepasang remaja yg lagi
pacaran di rumah sang cewek. Saya dan pemuda kampung melihat mereka sedang
berpacaran. padahal waktu sdh melewati jam kunjung. Sayapun mendekati mereka
kulihat mereka sdh mau ngesex karena ceweknya sdh membuka roknya sedang
cowoknya ternyata celananya sdh melorot ke paha.
“Wah hayoooo lagi pada ngapain ini”
Cerita sex terbaru,
Mereka berduapun kaget dan ketaukutan mau kabur kamipun langsung mengintrogasi
mereka berdua. ternyata mereka adalah rt sebelah. sayapun menyuruh si pria utk
memberikan denda yg dibayarkan ke pemuda-pemuda. ketika saya melihat wajah
cewek itu wah ternyata saya kenal nih. sayapun menyuruh mereka bubar. kemudian
saya yg mengantar ke orangtuanya.
Saya justru menakut-nakuti gadis itu sendiri tersebut., jika
kasus ini sampai terekspos keluar, masuk koran bisa berabe. Karenanya jika mau
aman, harus ada saling pengertian.
“Kamu aman, saya jg tdk sia-sia menolong kamu.” Kata kumulai
menjurus.
Saya langsung berkata mau ngesex sgn kamu.Tentu saja Nana
sangat terkejut. Kalau sampai masuk koran, bisa di keluarkan dari sekolah SMA
nya. akhirnya diapun menuruti permintaanku
“Besok pagi kamu tunggu saya dia jalan depan“, -cerita hot-
“Iya pak“
Cerita sex abg, Pagi harinya sayapun segera pergi sgn
mobilku, ketika saya sampai disana kulihat dia sedang menungguku disana.
Sayapun langsung mengajak ke rumahku. karena istriku sdh berangkat kerja.
sayapun langsung memakirkan mobilku ke garasi dan mengajak dia ke dlm rumah.
sayapun menyuruh dia menonton film bokep saya kemudian pergi mengambil minuman
Saya memeluk gadis itu dari belakang.
“Kamu mau begituan nggak?”, bisikku di telinganya.
“Jangan pak”, katanya tp tak berusaha mengurai tanganku yg melingkari lehernya.
Kucium sekilas tengkuknya. Dia menggelinjang.
“Mau ngga gituan sama saya? Kamu kan sdh pernah kan? Nikmat
kan..”
“Tp.. tp.. ah jangan pak.” Dia menggeliat berusaha lepas dari belitanku. Namun
saya tak memperdulikanya.
Tanganku segera meremas dadanya. Dia melenguh dan hendak
memberontak.
“Tenang.. tenang….”
Tangan kananku menyibak roknya dan meraba pangkal pahanya.
Saat jari-jariku mulai bermain di sekitar memeknya, dia mengerang. Tampak
birahinya sdh terangsang. Pelan-pelan badannya kurebahkan di ranjang tetapi
kakinya tetap menjuntai. Mulutku tak sabar lagi segera mencercah pangkal
pahanya yg masih dibalut celana warna hitam.
“Aaaahhhh.. ooohhhh.. jangan pak”, erangnya sambil berusaha
merapatkan kedua kakinya. Tetapi saya
tak peduli.
Malah CD nya kemudian kupelorotkan dan kulepas. Saya terpana
melihat pemandangan itu. Pangkal kenikmatan itu begitu mungil, berwarna merah
di tengah, dan dihiasi bulu-bulu lembut di atasnya. Klitorisnya jg mungil.
Tak menunggu lebih lama lagi, bibirku segera menyerbu
memeknya. kujilat dan lidahku mengaduk-aduk liang memeknyanya yg sempit. Wah
masih perawan dia. Nana terus menggelinjang sambil melenguh dan mengerang
keenakan. Bahkan kemudian kakinya menjepit kepalku, seolah-olah meminta
dikerjai lebih dlm dan lebih keras lagi.
Oke Non. Maka lidahku pun makin dlm menggeraygi dinding
memeknya yg mulai basah. Lima menit lebih barang kenikmatan milik ABG itu
kuhajar sgn mulutku. Kuhitung paling tdk dia dua kali orgasme. Lalu saya
merangkak naik. Kaosnya kulepas pelan-pelan. Menyusul kemudian BH hitamnya
berukuran 32. Setelah kuremas-remas buah dadanya yg masih keras itu beberapa
saat, ganti mulutku bekerja. Menjilat, memilin, dan mencium putingnya yg kecil.
“Oooohhhh..” keluh gadis itu.
Tangannya meremas-remas rambutku menahan kenikmatan tiada
tara yg mungkin baru sekarang dia rasakan.
“Nikmat kan beginian?” tanyku sambil menatap wajahnya.
“I i i iya paak. Tp..”
“Kamu pengin lebih nikmat lagi?”
Tanpa menunggu jawabannya saya segera mengatur posisi
badannya. Kedua kakinya kuangkat ke ranjang. Kini dia tampak telentang pasrah.
K0ntolku pun sdh tak sabar lagi mendarat di sasaran. Namun saya harus
hati-hati. Dia masih perawan sehingga harus sabar agar tdk kesakitan. Mulutku
kembali bermain-main di memeknya.
Setelah kebasahannya kuanggap cukup, k0ntolku yg telah tegak
kutempelkan ke bibir memeknya. Beberapa saat kugesek-gesekkan sampai Nana makin
terangsang. Kemudian kucoba masuk perlahan-lahan ke celah yg masih sempit itu.
Sedikit demi sedikit kumaju-mundurkan sehingga makin melesak ke dlm. Butuh
waktu lima menit lebih agar kepala k0ntolku masuk seluruhnya. Nah istirahat
sebentar karena dia tampak menahan nyeri.
“Kalau sakit bilang ya”, kata saya sambil mencium bibirnya
sekilas.
Dia mengerang. Kurang sedikit lagi saya akan menjebol
perawannya. Genjotan kutingkatkan meski tetap kuusahakan pelan dan lembut. Nah
ada kemajuan. Leher k0ntolku mulai masuk.
“Auwhhhhh.. sakit Om..” Nana menjerit tertahan.
Saya berhenti sebentar menunggu lubang memeknya terbiasa
menerima k0ntolku yg berukuran sedang. Satu menit kemudian saya maju lagi.
Begitu seterusnya. Selangkah demi selangkah saya maju. Sampai akhirnya..
“Aaauuuu..”, dia menjerit lagi.
Saya merasa k0ntolku menembus sesuatu. Wah saya telah
memerawani dia. Kulihat ada sepercik darah membasahi sprei.
Saya meremas-remas toketnya dan menciumi bibirnya utk
menenangkan. Setelah agak tenang saya mulai menggenjot Nana.
“Ooohhh.. aaahh.. asshh…”, dia mengerang dan melenguh ketika
saya mulai turun naik di atas tubuhnya.
Genjotan kepercepat dan erangannya pun makin keras.
Mendengar itu saya makin bernafsu menyetubuhi gadis itu. Berkali-kali dia
orgasme. Tandanya adalah ketika kakinya dijepitkan ke pinggangku dan mulutnya
menggigit lengan atau pundakku.
“Ngga sakit lagi kan? Sekarang terasa nikmat kan? nikmatan
mana sama pacarmu”
“Aauuhhh nikmat sekali sama om…”
Sebenarnya saya ingin mempraktekkan berbagai gaya ngesex. Tp
kupikir utk kali pertama tak perlu macam-macam dulu. Terpenting dia mulai bisa
menikmati. Lain kali kan itu masih bisa dilakukan.
Sekitar 60 menit saya menggenjot tubuhnya habis-habisan
sebelum air kenikmatanku muncrat membasahi perut dan toketnya. Betapa nikmatnya
menyetubuhi perawan. Sungguh-sungguh beruntung saya ini.
“Gimana? Betul nikmat seperti kata Om kan?” tanya saya
sambil memeluk tubuhnya yg lunglai setelah sama-sama mencapai klimaks.
“Tp takut Om..”
“Ngga usah takut. Takut apa sih?”
“Hamil om”
Saya ketawa.
“Kan air maninya Om nyemprot di luar memekmu. Ngga mungkin
hamil dong”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar